Alhamdulillah…. Saya, hingga
detik ini masih dianugrahi kesehatan yang terbilang cukup baik, jarang sakit,
apalagi sampai masuk rumah sakit, semoga itu tidak terjadi….. apatah lagi,
biaya kesehatan di era kapitalisme ini sangatlah mahal, malahan ada slogan yang
berbunyi seperti ini “ Orang Miskin dilarang Sakit!” ihhhh kasihan juga yah....
padahal mayoritas penduduk di negeri ini berada dalam garis kemiskinan, yah
miskin…. Saya juga heran kenapa itu bisa terjadi padahal negeri kita amat kaya
dengan SDA plus SDM. Tapi, kok bisa yah? yah jangan heran….yah..tentu saja ini
akan terjadi…. Namanya juga era globalisasi yang mana mengusung ide
Sekularimse- Kapitalisme. But, disini
tentunya saya tidak akan membahas hal tersebut, problem diatas itu hanya
sekedar intermezzo…..^_^
Kematian? Die? siapa sih manusia yag tak kenal dengan istilah gaul satu ini…
cie…cie.. gak asing lagi githu….mungkin ada yang senang ketika mendengarnya
namun kebanyakan dari kita akan merasakan kesedihan or ketakutan yang teramat
mendalam. Yah tentunya tergantung dari persepsi/ pemahaman kita terhadap
kematian itu sendiri. Ada yang menyambut dan ada juga yang berupaya keras untuk
menghindarinya.
Saya punya cerita. Ini kisah
tentang seorang nenek. Umurnya sekitar 70 tahun, sang nenek menderita penyakit
yang tergolong parah dan mematikan. Lucunya…setiap kali mendengar tentang obat
yang kemungkinan dapat menyembuhkan penyakitanya, maka saat itupun sang nenek
akan meminta kerabat or family untuk mendapatkan obat itu. Sepertinya sang
nenek sangat berupaya untuk sembuh dari penyakitnya yah… iya dong, siapa tahu
umur bisa diperpanjang dan kematian bisa diundur….. selama manusia mau berusaha, insya Allah kita bisa sembuh dari penyakit yang diderita,
sebagaimana sabda Rasululluh “ Allah
tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya” (HR.
Bukhari), nah… dari hadis ini mungkin sebagian dari kita akan temotivasi untuk
mencari obat dari penyakit yang kita derita, bila kita yakin dengan apa yang
telah kita imani yaitu Allah dan Rasul- Nya, seperti halnya yag dilakukan oleh
sang nenek tadi, walaupun beliau sudah usur but..sang nenek terus berusaha
untuk mengobati penyakit yang dideritanya.
Kematian adalah sebuah kepastian,
setiap yang bernyawa pasti akan mati. Tak ada satupun manusia yang luput dari
yang namanya kematian. Entah kita yang menyaksikan peristiwa tersebut, atau
kita yang disaksikan.
Entahlah….. kematian, hampir tiap
hari saya mengingatnya. Why? Karena
ia adalah motivasi terbaik saya untuk senantiasa memperbaiki diri tuk setiap
harinya. Ketika saya menghadiri acara kematian, mulai dari dimandikannnya
mayit, dibungkusnya dengan kain kafan,disholatkan kemudian dikuburkan ke liang
lahat, maka ada perasaan takut. Why?
Sudah siapkah kita mati? Merasa cukupkah kita dengan amal yang kemudian menjadi
bekal dialam berikutnya dan tentunya kita ingin ending yang baik. Yah… semoga
kita menutup buku harian kita dengan baik.
Saya pun senantiasa mempersiapkan
diri untuk mati, caranya dengan beribadah kepadah kepada Allah, melakukan
kebaikan “ menyeruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar”,
mengikuti kajian- kajian Islam, dan aktivitas positif lainnya, sehingga ketika
malaikat akan menjemput kita pun akan selalu siap dan tak takut lagi, karena
Insya Allah kita akan pergi dengan keadaan yang baik, khusnul khatimah.
Yah…ketika kita menginginkan
ending yang cantik, tentunya kita harus melakukan hal- hal yang baik pula,
ketika kita ingin meninggal dalam keadaan yang baik/ khusnul khatimah, tentunya
kita harus disibukkan dengan hal- hal yang baik, beribadah kepada Allah,
menuntut ilmu agama, bermajelis, dan lain- lain. Karena, kondisi kita tatkala
mati adalah kondisi dimana sesuai dengan kegemaran kita. Misalkan, seorang
pembalap motor, besar kemungkinan ia mati dalam kondisi kegemarannya itu,
seperti kecelakaan. Begitupun orang yang senang maksiat, maka besar kemungkinan
ia meninggal dalam keadaan bermaksiat kepada Allah. Orang yang senantiasa
beribadah kepada Allah, misalkan mendirikan sholat, maka besar kemungkinan ia meninggal
dalam kondisi ia tengah sholat.
Nah, bagaimana dengan kita?
Tidakkah kita ingin ending yang cantik? Yang tentunya harus kita siapkan mulai
dari sekarang, memulai untuk memperbaiki diri dan segala aktivitas dan
kebiasaan kita. Menyibukkan diri kita pada kegiatan yang diridhoi Allah,
seperti bermajelis, mengemban dakwah, menuntut ilmu dan lain sebagainya.
Karena hidup adalah pilihan,
rezeki, jodoh Allah yang menentukan begitu pun dengan ajal. But, manusia bisa
mengupayakan yang terbaik dalam hidupnya selama ia mau dan berusaha meperbaiki
rezeki, jodoh begitu pun dengan ajalnya. Cause Allah…. Tidak akan merubah nasib
suatu kaum, sebelum ia sendiri yang mengubah atas diri mereka sendiri. Yang
artinya, kita dianjurkan tuk melakukan perubahan menuju kehidupan yang lebih
baik.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya
kepada Kamilah kamu dikembalikan” (TQS.Al Anbiyaa’ : 35)
Nah, sobat muda… saudaraku sekalian….
Kematian adalah sesuatu yang pasti. Tak bisa kita majukan dan tak bisa pula
diundur, karena Allah lah yang menentukan kapan tiba masa itu. Masa dimana tak
ada lagi waktu untuk melakukan amal shalih, terlebih lagi waktu untuk
bermaksiat. Allah berfirman “Sesungguhnya
barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya
baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup” (TQS. Thaahaa(20) : 74). Naudzubillah
min dzalik…. Semoga kita dimatikan dalam keadaan khusnul khatimah…. Jika perlu kita tersenyum menyambutnya, biarkan
orang terdekat Anda menangisi kepergian Anda. Tapi jangan kita yang nangis…
kita harus bahagia karena kita akan memulai kehidupan yang sebenarnya…. Sudah
siap? Insya Allah…
“Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum
mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi
kaum yang berfikir”. ( TQS. Az- Zumar(39) : 42)
Bila menginginkan kematian yang
indah, cantik, menawan plus mulia… tentunya kita senantiasa taat aturan Allah,
menjalankan apa- apa yang diperintahkan, dan menjauhi/ meninggalkan apa- apa
yang dilarang- Nya.
Inna
lillahi wa inna ilaihi rojiun…..
By : Aerin Nahl/
Aeriennisa Nahl Arieef
Bumi
Allah, Minggu, 13 Januari 2013
Ahad,
30 Shafar 1434 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar