Sabtu, 28 Juli 2012

MENJADI ISTIMEWA

MENJADI ISTIMEWA! Hidup adalah pilihan dan pilihan hidup kita hanya ada dua, menjadi orang yang istimewa ataukah memilih menjadi orang yang biasa- biasa saja. Apapun pilihan kita pastilah ada investasi, konsekuensi dan resikonya. memilih untuk menjadi pribadi yang istimewa dibutuhkan investasi, konsekuensi serta resiko yang lebih dibandingkan dengan pilihan hidup orang yag biasa saja. oleh karena itu, pribadi istimewa itu tidaklah banyak jumlahnya. ibarat pertandingan sepak bola, penonton/ fans pastilah jumlahnya banyak dari pada dengan pemain. yang sedikit memang belum tentu baik, tapi yang baik pastilah jumlahnya sedikit. Seseorang yang istimewa memilih untuk melakukan tindakan- tindakan yang tidak umum dilakukan orang- orang yang biasa saja. Orang istimewa memilih untuk menanggapi sesuatu dengan cara yang berbeda dengan orang biasa. orang istimewa menolak untk melakukan hal- hal yang biasa, mereka selalu memberikan yang terbaik pada setiap perbuatan yang dilakukannya. Karena perbedaan pilihan inilah, maka berbeda pula hasil yang kan didapatkan. makanya orang istimewa selalu menerima lebih dari pada orang biasa...... Manusia istimewa adalah manusia yang menempatkan dirinya untuk menghamba dengan penuh totalitas kepada Allah Azza wa jalla, Sang Maha Pencipta. Apakah anda sudah menjadi orang yang istimewa? Setidaknya ada dua alat yang menjadi tolak ukurnya. Pertama, dengan melihat apakah kita termasuk kelompok orang yang sedikit atau yang banyak/ kebanyakan. Jika kita mampu konsisten untuk sholat shubuh berjamaah di Masjid berarti kita adalah oaring yang istimewa karena orang yang sholat berjamaah di Masjid itu jumlahnya tidaklah banyak. Jika seorang wanita mampu menutup auratnya dengan sempurna yakni mengenakan jilbab serta kerudung tidaklah banyak jumlahnya. Kedua, menjadi istimewa membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Sahabat Rasulullah Sallallhu alaihi’ wasallam, Mus’ab bin Umair Ra, misalnya, mengorbankan hal- hal yang tak terkira untuk menjadi istimewa. Bahkan berkorban nyawa.
Keputusan ada ditangan kita, apakah mau menjadi orang yang istimewa ataukah yang biasa- biasa saja?apabila kita memilih untuk menjadi istimewa maka konsekuensi yang lebih berat menanti kita, dan kita harus siap bergabung ke dalam kelompok yang sedikit jumlahnya serta harus siap di cap aneh/ orang asing oleh sebagian besar manusia biasa! “ Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Maka tidakkah sebaiknya ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?”( TQS.al- Balad, ayat 10-11 ) (FR_rakyat Bandung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar